Harga Satuan Pokok Pekerjaan (HSPK) Kota Surabaya & Contoh (RAB)

Rencana anggaran biaya adalah segala bentuk perencanaan mengenai aktivitas-aktivitas perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang. RAB meliputi anggaran biaya produksi, pemasaran, biaya administrasi, dan biaya umum lainnya sehingga harus disusun secermat dan seteliti mungkin.
a. Langkah-langkah Membuat RAB
Berikut  langkah-langkah yang digunakan untuk membuat RAB.
1. Menetapkan tujuan RAB perusahaan.
2. Menggunakan perencanaan anggaran biaya usaha sebagai kekuatan motivasi dengan menerapkan ke dalam inti perusahaan.
3. Memastikan proses RAB usaha serta pengendaliannya.
4. Mengevaluasi strategi di dalam perencanaan.
5. Mengumpulkan dan mengevaluasi fakta anggaran biaya usaha untuk melakukan usaha.
6. Meningkatkan dan menetapkan target efisiensi.
7. Mengembangkan RAB yang dibandingkan dengan prestasi perusahaan.
8. Memeriksa kebenaran RAB secara menyeluruh.
9. Meninjau kembali RAB dan merevisinya sampai tercapai kombinasi strategi dan faktor yang tepat.
b. Peranan RAB Perusahaan
Berikut peranan RAB perusahaan.
1. Sebagai pedoman perencanaan.
2. Sebagai alat koordinasi.
3. Sebagai alat pengendali.
c. Tujuan RAB Perusahaan
Berikut tujuan RAB perusahaan.
1. Memberikan imbalan usaha.
2. Meningkatkan investasi usaha.
3. Meningkatkan kemampuan usaha.
4. Meningkatkan efisiensi usaha.
5. Memberikan harapan pertumbuhan usaha.
d. Manfaat RAB Perusahaan
Berikut beberapa manfaat RAB perusahaan.
1. Untuk perbandingan antara hasil nyata dengan target secara berkala.
2. Untuk menetapkan tujuan khusus operasional usaha di masa yang akan datang.
3. Untuk menetapkan gambaran taksiran biaya usaha.
4. Untuk menetapkan pengawasan terhadap semua kegiatan usaha.
5. Untuk menetapkan rencana suatu biaya dalam pengelolaan usaha.
6. Untuk mengadakan koordinasi semua jenis pekerjaan dalam usaha atau bisnis.
7. Untuk pemeriksaan maju mundurnya kegiatan usaha.
8. Untuk pemberian tugas kepada bagian pelaksana dalam usaha.
e. Fungsi RAB Perusahaan
Berikut beberapa fungsi RAB perusahaan.
1. Untuk membiayai ongkos pendiri usaha.
2. Untuk memberi kredit jangka panjang.
3. Untuk mempertahankan likuiditas usaha.
f. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RAB Perusahaan.
Dalam menyusun RAB, perlu memperhatikan hal-hal berikut.
1. Taksiran aliran kas yang dihasilkan oleh perusahaan.
2. Risiko dari masing-masing anggaran.
3. Penetapan besarnya anggaran biaya dalam perusahaan
Untuk mempermudah dalam menetapkan besarnya anggaran, maka biaya perlu digolongkan.
Berikut penggolongan biaya.
• Penggolongan biaya atas dasar objek penggunaannya.
- Biaya bahan baku.
- Biaya advertensi/ periklanan.
- Biaya lembur.
- Biaya tenaga kerja.
• Penggolongan biaya atas fungsi pokok dalam perusahaan.
- Biaya produksi.
- Biaya pemasaran.
- Biya administrasi dan umum.
• Penggolongan biaya atas dasar hubungannya dengan suatu yang dibiayai
- Biaya langsung, yaitu biaya yang terjadi karena uang membiayai suatu kegiatan dalam perusahaan.
- Biaya tidak langsung/ overhead pabrik yaitu biaya-biaya yang diperlukan untuk pembuatan produk selain biaya lain dan biaya tenaga kerja langsung.
• Penggolongan biaya atas dasar hubungannya dengan volume kegiatan.
- Biaya tetap, yaitu biaya yang tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan.
- Biaya variabel, yaitu biaya yang jumlahnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan, misalnya biaya bahan baku, bahan bakar, biaya tenaga kerja langsung, dan sebagainya.
- Biaya semivariabel/ biaya campuran, yaitu biaya-biaya yang mempunyai unsur tetap dan variabel. Contohnya biaya pengawasan.
Demikian yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini mengenai Pengertian rencana anggaran biaya, mudah-mudahan penjelasan diatas bisa anda mengerti. - See more at: http://www.temukanpengertian.com/2015/04/pengertian-rencana-anggaran-biaya.html#sthash.NgAk91mW.dpuf


Rencana anggaran biaya adalah segala bentuk perencanaan mengenai aktivitas-aktivitas perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang. RAB meliputi anggaran biaya produksi, pemasaran, biaya administrasi, dan biaya umum lainnya sehingga harus disusun secermat dan seteliti mungkin.
a. Langkah-langkah Membuat RAB
Berikut  langkah-langkah yang digunakan untuk membuat RAB.
1. Menetapkan tujuan RAB perusahaan.
2. Menggunakan perencanaan anggaran biaya usaha sebagai kekuatan motivasi dengan menerapkan ke dalam inti perusahaan.
3. Memastikan proses RAB usaha serta pengendaliannya.
4. Mengevaluasi strategi di dalam perencanaan.
5. Mengumpulkan dan mengevaluasi fakta anggaran biaya usaha untuk melakukan usaha.
6. Meningkatkan dan menetapkan target efisiensi.
7. Mengembangkan RAB yang dibandingkan dengan prestasi perusahaan.
8. Memeriksa kebenaran RAB secara menyeluruh.
9. Meninjau kembali RAB dan merevisinya sampai tercapai kombinasi strategi dan faktor yang tepat.
b. Peranan RAB Perusahaan
Berikut peranan RAB perusahaan.
1. Sebagai pedoman perencanaan.
2. Sebagai alat koordinasi.
3. Sebagai alat pengendali.
c. Tujuan RAB Perusahaan
Berikut tujuan RAB perusahaan.
1. Memberikan imbalan usaha.
2. Meningkatkan investasi usaha.
3. Meningkatkan kemampuan usaha.
4. Meningkatkan efisiensi usaha.
5. Memberikan harapan pertumbuhan usaha.
d. Manfaat RAB Perusahaan
Berikut beberapa manfaat RAB perusahaan.
1. Untuk perbandingan antara hasil nyata dengan target secara berkala.
2. Untuk menetapkan tujuan khusus operasional usaha di masa yang akan datang.
3. Untuk menetapkan gambaran taksiran biaya usaha.
4. Untuk menetapkan pengawasan terhadap semua kegiatan usaha.
5. Untuk menetapkan rencana suatu biaya dalam pengelolaan usaha.
6. Untuk mengadakan koordinasi semua jenis pekerjaan dalam usaha atau bisnis.
7. Untuk pemeriksaan maju mundurnya kegiatan usaha.
8. Untuk pemberian tugas kepada bagian pelaksana dalam usaha.
e. Fungsi RAB Perusahaan
Berikut beberapa fungsi RAB perusahaan.
1. Untuk membiayai ongkos pendiri usaha.
2. Untuk memberi kredit jangka panjang.
3. Untuk mempertahankan likuiditas usaha.
f. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RAB Perusahaan.
Dalam menyusun RAB, perlu memperhatikan hal-hal berikut.
1. Taksiran aliran kas yang dihasilkan oleh perusahaan.
2. Risiko dari masing-masing anggaran.
3. Penetapan besarnya anggaran biaya dalam perusahaan
Untuk mempermudah dalam menetapkan besarnya anggaran, maka biaya perlu digolongkan.
Berikut penggolongan biaya.
• Penggolongan biaya atas dasar objek penggunaannya.
- Biaya bahan baku.
- Biaya advertensi/ periklanan.
- Biaya lembur.
- Biaya tenaga kerja.
• Penggolongan biaya atas fungsi pokok dalam perusahaan.
- Biaya produksi.
- Biaya pemasaran.
- Biya administrasi dan umum.
• Penggolongan biaya atas dasar hubungannya dengan suatu yang dibiayai
- Biaya langsung, yaitu biaya yang terjadi karena uang membiayai suatu kegiatan dalam perusahaan.
- Biaya tidak langsung/ overhead pabrik yaitu biaya-biaya yang diperlukan untuk pembuatan produk selain biaya lain dan biaya tenaga kerja langsung.
• Penggolongan biaya atas dasar hubungannya dengan volume kegiatan.
- Biaya tetap, yaitu biaya yang tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan.
- Biaya variabel, yaitu biaya yang jumlahnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan, misalnya biaya bahan baku, bahan bakar, biaya tenaga kerja langsung, dan sebagainya.
- Biaya semivariabel/ biaya campuran, yaitu biaya-biaya yang mempunyai unsur tetap dan variabel. Contohnya biaya pengawasan.
Demikian yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini mengenai Pengertian rencana anggaran biaya, mudah-mudahan penjelasan diatas bisa anda mengerti. - See more at: http://www.temukanpengertian.com/2015/04/pengertian-rencana-anggaran-biaya.html#sthash.NgAk91mW.dpuf
Rencana anggaran biaya adalah segala bentuk perencanaan mengenai aktivitas-aktivitas perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang. RAB meliputi anggaran biaya produksi, pemasaran, biaya administrasi, dan biaya umum lainnya sehingga harus disusun secermat dan seteliti mungkin.
a. Langkah-langkah Membuat RAB
Berikut  langkah-langkah yang digunakan untuk membuat RAB.
1. Menetapkan tujuan RAB perusahaan.
2. Menggunakan perencanaan anggaran biaya usaha sebagai kekuatan motivasi dengan menerapkan ke dalam inti perusahaan.
3. Memastikan proses RAB usaha serta pengendaliannya.
4. Mengevaluasi strategi di dalam perencanaan.
5. Mengumpulkan dan mengevaluasi fakta anggaran biaya usaha untuk melakukan usaha.
6. Meningkatkan dan menetapkan target efisiensi.
7. Mengembangkan RAB yang dibandingkan dengan prestasi perusahaan.
8. Memeriksa kebenaran RAB secara menyeluruh.
9. Meninjau kembali RAB dan merevisinya sampai tercapai kombinasi strategi dan faktor yang tepat.
b. Peranan RAB Perusahaan
Berikut peranan RAB perusahaan.
1. Sebagai pedoman perencanaan.
2. Sebagai alat koordinasi.
3. Sebagai alat pengendali.
c. Tujuan RAB Perusahaan
Berikut tujuan RAB perusahaan.
1. Memberikan imbalan usaha.
2. Meningkatkan investasi usaha.
3. Meningkatkan kemampuan usaha.
4. Meningkatkan efisiensi usaha.
5. Memberikan harapan pertumbuhan usaha.
d. Manfaat RAB Perusahaan
Berikut beberapa manfaat RAB perusahaan.
1. Untuk perbandingan antara hasil nyata dengan target secara berkala.
2. Untuk menetapkan tujuan khusus operasional usaha di masa yang akan datang.
3. Untuk menetapkan gambaran taksiran biaya usaha.
4. Untuk menetapkan pengawasan terhadap semua kegiatan usaha.
5. Untuk menetapkan rencana suatu biaya dalam pengelolaan usaha.
6. Untuk mengadakan koordinasi semua jenis pekerjaan dalam usaha atau bisnis.
7. Untuk pemeriksaan maju mundurnya kegiatan usaha.
8. Untuk pemberian tugas kepada bagian pelaksana dalam usaha.
e. Fungsi RAB Perusahaan
Berikut beberapa fungsi RAB perusahaan.
1. Untuk membiayai ongkos pendiri usaha.
2. Untuk memberi kredit jangka panjang.
3. Untuk mempertahankan likuiditas usaha.
f. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RAB Perusahaan.
Dalam menyusun RAB, perlu memperhatikan hal-hal berikut.
1. Taksiran aliran kas yang dihasilkan oleh perusahaan.
2. Risiko dari masing-masing anggaran.
3. Penetapan besarnya anggaran biaya dalam perusahaan
Untuk mempermudah dalam menetapkan besarnya anggaran, maka biaya perlu digolongkan.
Berikut penggolongan biaya.
• Penggolongan biaya atas dasar objek penggunaannya.
- Biaya bahan baku.
- Biaya advertensi/ periklanan.
- Biaya lembur.
- Biaya tenaga kerja.
• Penggolongan biaya atas fungsi pokok dalam perusahaan.
- Biaya produksi.
- Biaya pemasaran.
- Biya administrasi dan umum.
• Penggolongan biaya atas dasar hubungannya dengan suatu yang dibiayai
- Biaya langsung, yaitu biaya yang terjadi karena uang membiayai suatu kegiatan dalam perusahaan.
- Biaya tidak langsung/ overhead pabrik yaitu biaya-biaya yang diperlukan untuk pembuatan produk selain biaya lain dan biaya tenaga kerja langsung.
• Penggolongan biaya atas dasar hubungannya dengan volume kegiatan.
- Biaya tetap, yaitu biaya yang tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan.
- Biaya variabel, yaitu biaya yang jumlahnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan, misalnya biaya bahan baku, bahan bakar, biaya tenaga kerja langsung, dan sebagainya.
- Biaya semivariabel/ biaya campuran, yaitu biaya-biaya yang mempunyai unsur tetap dan variabel. Contohnya biaya pengawasan.
Demikian yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini mengenai Pengertian rencana anggaran biaya, mudah-mudahan penjelasan diatas bisa anda mengerti. - See more at: http://www.temukanpengertian.com/2015/04/pengertian-rencana-anggaran-biaya.html#sthash.NgAk91mW.dpuf

Apa itu RAB (Rencana Anggaran Biaya)? RAB adalah prakiraan biaya material, biaya upah, dan biaya lain-lain yang dibutuhkan untuk mendirikan suatu bangunan. RAB diperlukan sebagai pedoman pembangunan agar proses pembangunan tersebut berjalan secara efektif dan efisien. Penyusunan RAB yang buruk akan berimbas pada penggunaan dana yang tidak tepat dan mengacaukan jalannya pembangunan.
Berikut ini pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB) menurut para ahli di antaranya :
  • Bachtiar Ibrahim, RAB adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.
  • John W. Niron, rencana adalah himpunan planning termasuk detail dan tata cara pelaksanaan pembuatan sebuah bangunan, anggaran adalah perhitungan biaya berdasarkan gambar bestek (gambar rencana) pada suatu bangunan, dan biaya adalah besarnya pengeluaran yang ada hubungannya dengan borongan yang tercantum dalam persyaratan yang ada.
  • J. A. Mukomoko, RAB adalah perkiraan nilai uang dari suatu kegiatan (proyek) yang telah memperhitungkan gambar-gambar bestek serta rencana kerja, daftar upah, daftar harga bahan, buku analisis, daftar susunan rencana biaya, serta daftar jumlah tiap jenis pekerjaan.
  • Ir. A. Soedradjat Sastraatmadja RAB dapat dibagi menjadi dua macam yaitu rencana anggaran terperinci dan rencana anggaran biaya kasar.
  • Sugeng Djojowirono, RAB adalah perkiraan biaya yang diperlukan untuk setiap pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi sehingga akan diperoleh biaya total yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek.
Ada beberapa jabatan pekerjaan yang berhubungan dengan pembuatan susunan RAB proyek bangunan. Yang pertama adalah quantity surveyor yaitu orang-orang yang bertugas menghitung volume masing-masing struktur bangunan secara tepat. Kemudian dikenal pula cost control yakni mereka yang bertanggung jawab menyusun RAB dan mengendalikan biaya pembangunan.

 
Pada dasarnya, terdapat 5 fungsi utama dari Rencana Anggaran Biaya pendirian bangunan, antara lain:
  1. RAB sebagai penetap jumlah biaya masing-masing bidang pekerjaan pada proses pendirian suatu bangunan. RAB memuat biaya-biaya secara terperinci yang meliputi pengadaan bahan bangunan, upah pekerja, serta biaya lain-lain seperti biaya perijinan dan biaya sarana prasarana.
  2. RAB sebagai penentu total kebutuhan material bahan bangunan yang diperlukan. Penghitungan kebutuhan material ini didasarkan pada pengukuran volume pembuatan struktur bangunan.
  3. RAB sebagai dasar pemilihan tenaga kerja yang digunakan. RAB menggambarkan pekerjaan-pekerjaan konstruksi yang akan dilakukan dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
  4. RAB sebagai penentu peralatan yang dipakai untuk mendukung kelancaran pembangunan konstruksi. RAB juga memutuskan apakah peralatan tersebut perlu dibeli atau cukup disewa.
  5. RAB sebagai pemantau penghematan kegiatan pelaksanaan pembangunan. Dari RAB juga dapat diketahui model pengeluaran anggaran biaya yang menghasilkan keuntungan.
Untuk proyek pembuatan bangunan yang akan dijual kembali, dari RAB juga bisa diketahui modal awal yang perlu dikeluarkan. Selanjutnya kita dapat menentukan berapa harga jual yang pantas dipatok untuk penjualan bangunan-bangunan tersebut. Namun tentu harga jual ini juga harus memperhatikan faktor-faktor lain seperti lokasi, desain, fasilitas, dan sebagainya.
Pengertian-pengertian Rencana Anggaran Biaya di atas menghasilkan kesimpulan bahwa RAB merupakan hasil perkalian antara volume suatu item pekerjaan dengan harga satuannya atau dirumuskan RAB = ∑ [(volume) x Harga Satuan Pekerjaan]. Sedangkan untuk melakukan suatu item pekerjaan pembangunan dibutuhkan biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung meliputi material, upah, dan peralatan, sedangkan biaya tidak langsung meliputi overhead, provit, dan tax. Berikut penjelasannya!
  • Biaya langsung (direct cost) adalah biaya tetap yang berhubungan langsung dengan hasil akhir konstruksi suatu bangunan. Biaya langsung terdiri dari biaya bahan material, biaya upah pekerja, dan biaya peralatan.
  • Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak mempengaruhi hasil akhir konstruksi suatu bangunan tetapi merupakan nominal yang diambil karena adanya pelaksanaan pembangunan. Biaya tidak langsung terdiri dari overhead/biaya lain, profit/biaya keuntungan, dan tax/biaya pajak.

Rencana anggaran biaya adalah segala bentuk perencanaan mengenai aktivitas-aktivitas perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang. RAB meliputi anggaran biaya produksi, pemasaran, biaya administrasi, dan biaya umum lainnya sehingga harus disusun secermat dan seteliti mungkin.
a. Langkah-langkah Membuat RAB
Berikut  langkah-langkah yang digunakan untuk membuat RAB.
1. Menetapkan tujuan RAB perusahaan.
2. Menggunakan perencanaan anggaran biaya usaha sebagai kekuatan motivasi dengan menerapkan ke dalam inti perusahaan.
3. Memastikan proses RAB usaha serta pengendaliannya.
4. Mengevaluasi strategi di dalam perencanaan.
5. Mengumpulkan dan mengevaluasi fakta anggaran biaya usaha untuk melakukan usaha.
6. Meningkatkan dan menetapkan target efisiensi.
7. Mengembangkan RAB yang dibandingkan dengan prestasi perusahaan.
8. Memeriksa kebenaran RAB secara menyeluruh.
9. Meninjau kembali RAB dan merevisinya sampai tercapai kombinasi strategi dan faktor yang tepat.
b. Peranan RAB Perusahaan
Berikut peranan RAB perusahaan.
1. Sebagai pedoman perencanaan.
2. Sebagai alat koordinasi.
3. Sebagai alat pengendali.
c. Tujuan RAB Perusahaan
Berikut tujuan RAB perusahaan.
1. Memberikan imbalan usaha.
2. Meningkatkan investasi usaha.
3. Meningkatkan kemampuan usaha.
4. Meningkatkan efisiensi usaha.
5. Memberikan harapan pertumbuhan usaha.
d. Manfaat RAB Perusahaan
Berikut beberapa manfaat RAB perusahaan.
1. Untuk perbandingan antara hasil nyata dengan target secara berkala.
2. Untuk menetapkan tujuan khusus operasional usaha di masa yang akan datang.
3. Untuk menetapkan gambaran taksiran biaya usaha.
4. Untuk menetapkan pengawasan terhadap semua kegiatan usaha.
5. Untuk menetapkan rencana suatu biaya dalam pengelolaan usaha.
6. Untuk mengadakan koordinasi semua jenis pekerjaan dalam usaha atau bisnis.
7. Untuk pemeriksaan maju mundurnya kegiatan usaha.
8. Untuk pemberian tugas kepada bagian pelaksana dalam usaha.
e. Fungsi RAB Perusahaan
Berikut beberapa fungsi RAB perusahaan.
1. Untuk membiayai ongkos pendiri usaha.
2. Untuk memberi kredit jangka panjang.
3. Untuk mempertahankan likuiditas usaha.
f. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RAB Perusahaan.
Dalam menyusun RAB, perlu memperhatikan hal-hal berikut.
1. Taksiran aliran kas yang dihasilkan oleh perusahaan.
2. Risiko dari masing-masing anggaran.
3. Penetapan besarnya anggaran biaya dalam perusahaan
Untuk mempermudah dalam menetapkan besarnya anggaran, maka biaya perlu digolongkan.
Berikut penggolongan biaya.
• Penggolongan biaya atas dasar objek penggunaannya.
- Biaya bahan baku.
- Biaya advertensi/ periklanan.
- Biaya lembur.
- Biaya tenaga kerja.
• Penggolongan biaya atas fungsi pokok dalam perusahaan.
- Biaya produksi.
- Biaya pemasaran.
- Biya administrasi dan umum.
• Penggolongan biaya atas dasar hubungannya dengan suatu yang dibiayai
- Biaya langsung, yaitu biaya yang terjadi karena uang membiayai suatu kegiatan dalam perusahaan.
- Biaya tidak langsung/ overhead pabrik yaitu biaya-biaya yang diperlukan untuk pembuatan produk selain biaya lain dan biaya tenaga kerja langsung.
• Penggolongan biaya atas dasar hubungannya dengan volume kegiatan.
- Biaya tetap, yaitu biaya yang tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan.
- Biaya variabel, yaitu biaya yang jumlahnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan, misalnya biaya bahan baku, bahan bakar, biaya tenaga kerja langsung, dan sebagainya.
- Biaya semivariabel/ biaya campuran, yaitu biaya-biaya yang mempunyai unsur tetap dan variabel. Contohnya biaya pengawasan.
Demikian yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini mengenai Pengertian rencana anggaran biaya, mudah-mudahan penjelasan diatas bisa anda mengerti. - See more at: http://www.temukanpengertian.com/2015/04/pengertian-rencana-anggaran-biaya.html#sthash.NgAk91mW.dpuf
Download File - Jika Berminat Silahkan Chat WA 085851374805

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Harga Satuan Pokok Pekerjaan (HSPK) Kota Surabaya & Contoh (RAB) "

Posting Komentar