Pembebanan Akibat Beban Gravitasi dan Gempa



PEMBEBANAN AKIBAT BEBAN GRAVITASI DAN GEMPA






Di dalam analisa struktur, struktur utama merupakan suatu komponen utama dimana kekakuannya mempengaruhi perilaku gedung tersebut. Dalam hal ini beban gempa rencana dikontrol sesuai peraturan gempa yaitu SNI 03-1726-2012 yang terdiri dari nilai gaya geser dasar (base shear), waktu getar alami fundamental (T), dan simpangan (drift).
 

Dalam melakukan pemodelan, analisis dan desain suatu struktur, perlu ada gambaran mengenai perilaku dan besar beban yang bekerja pada struktur tersebut.

Gaya statis adalah gaya yang bekerja secara terus-menerus pada struktur dan mempunyai karakter steady-states.

Gaya dinamis adalah gaya yang bekerja secara tiba-tiba pada struktur, pada umumnya tidak bersifat steady-states dan mempunyai karakteristik besar dan lokasinya berubah dengan cepat.

Pemodelan beban pada struktur digunakan untuk menyederhanakan di dalam perhitungan analisis dan desain struktur.

Beban-beban yang bekerja pada suatu struktur dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kategori, yaitu :

1. Beban Mati (Dead Loads)

Beban mati adalah segala sesuatu bagian struktur yang bersifat tetap, termasuk dalam hal ini berat sendiri struktur.

Sebagai contoh adalah berat sendiri balok, kolom, pelat lantai dan dinding. Contoh lain adalah atap, dinding, jendela, plumbing, peralatan elektrikal, dan lain sebagainya.

2. Beban Hidup (Live Loads)

Beban hidup adalah semua beban yang bersifat dapat berpindah-pindah (beban berjalan), atau beban yang bersifat sementara yang ditempatkan pada suatu tempat tertentu.

Sebagai contoh adalah beban kendaraan pada area parkir, kelengkapan meja/kursi pada kantor, dinding partisi, manusia, beban air pada kolam renang, beban air pada tangki air, dan lain sebagainya.

3. Beban Gempa (Earthquake Loads)


Beban gempa adalah beban yang bekerja pada suatu struktur akibat dari pergerakan tanah yang disebabkan karena adanya gempa bumi (baik itu gempa tektonik atau vulkanik) yang mempengaruhi struktur tersebut.

Gempa mengakibatkan beban pada struktur karena interaksi tanah dengan struktur dan karakteristik respons struktur.

Beban gempa adalah beban yang merupakan fungsi dari waktu, sehingga respons yang terjadi pada suatu struktur juga tergantung dari riwayat waktu pembebanan tersebut.

Beban gempa adalah beban percepatan tanah yang berupa suatu rekaman percepatan tanah untuk suatu gempa tertentu, sehingga untuk setiap waktu tertentu akan mempunyai harga percepatan tanah tertentu.

4. Beban Angin (Wind Loads)

Beban angin adalah beban yang bekerja pada suatu struktur, akibat pengaruh struktur yang mem-blok aliran angin, sehingga energi kinetic angin akan dikonversi menjadi tekanan energi potensial, yang menyebabkan terjadinya beban angin.

Efek beban angin pada suatu struktur bergantung pada berat jenis dan kecepatan udara, sudut luas angin, bentuk dan kekakuan struktur, dan faktor-faktor yang lain.

5. Lain-lain

Pada beberapa tempat di beberapa negara, terdapat beban salju. Beban salju diperhitungkan dalam desain atap struktur bangunan.

Selain itu, terdapat pula beban air hujan. Pada umumnya beban air hujan juga diperhitungkan dalam desain atap struktur bangunan.

Pada perencanaan bangunan dinding penahan tanah (retaining wall) seperti terlihat pada ilustrasi Gambar 4.2, terdapat beban berupa tekanan tanah.

Selain beban-beban yang telah didefinisikan, terdapat beberapa jenis beban yang lain, yaitu beban kejut (impact), beban api, beban akibat perubahan temperatur dan lain sebagainya.



CONTOH PERHITUNGAN DOWNLOAD - Jika Berminat Silahkan Chat WA 085851374805





Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

2 Responses to "Pembebanan Akibat Beban Gravitasi dan Gempa"